Rabu, 05 Maret 2014

Pancuran telu dan pancuran pitu

Tempat wisata yang pertama adalah Pancuran telu dan pancuran pitu, kedua tempat wisata ini berdekatan dan menjadi salah satu tempat tujuan favorit di tempat wisata Baturaden. Baik pancuran telu maupun pancuran pitu keduanya merupakan pemandian air panas yang mengandung belerang. Menurut kepercayaan, air panas yang mengandung belerang di pancuran telu dan pancuran pitu bisa menyembuhkan berbagai penyakit salah satu diantaranya adalah penyakit kulit.

Tulisan Pancuran Telu Baturaden ini sebelumnya termasuk di dalam tulisan Lokawisata Baturaden, namun karena merupakan tempat berbeda, berbayar lagi, dan memiliki kekhasan tersendiri maka kemudian dibuat dalam tulisan terpisah.
Akses ke Pancuran Telu (telu = tiga) memang tampaknya harus melalui loket Lokawisata Baturaden. Tidak sebagaimana akses ke Pancuran Pitu yang memiliki tiga pilihan akses masuk, yaitu berjalan kaki melalui Lokawisata Baturaden, menggunakan mobil atau motor melalui Hutan Wisata Baturaden, atau berjalan kaki melalui Desa Kalipagu.
Untuk menuju Pancuran Telu pengunjung berjalan sampai ke ujung area Lokawisata Baturaden, dan kemudian menyusuri jalan setapak yang cukup baik dengan tebing gunung di sisi kiri dan lereng jurang di sisi kanan.
Foto pada awal tulisan adalah sebuah tanda yang akan terlihat pengunjung ketika sudah cukup dekat dengan lokasi Pancuran Telu Baturaden.
Pancuran Telu merupakan sumber air panas terdekat di dalam kompleks Baturraden, yang hanya berjarak sekitar 500 dari gerbang pintu masuk Lokawisata Baturraden. Sedangkan jarak ke Pancuran Pitu adalah sekitar 2,5 km jika menggunakan kendaraan bermotor.
pancuran telu baturaden
Sebuah telapak tangan yang dipahat di atas batu hitam bisa ditemui di dekat lokasi Pancuran Telu Baturaden, yang konon merupakan tempat Panembahan Tapak Angin, atau mBah Tapak Angin.
Ada yang menyebut bahwa Panembahan Tapak Angin adalah salah satu penunggu dan penjaga gaib Gunung Slamet, namun ada pula yang menghubungkannya sebagai petilasan Syekh Maulana Maghribi, atau Syekh Maulana Malik Ibrahim, penyebar agama Islam pertama di Tanah Jawa yang memiliki pengaruh sangat luas.
pancuran telu baturaden
Tempat keramat Mbah Tapak Angin Pancuran Telu Baturaden dilihat dari sisi pandang berbeda.
Syekh Maulana Maghribi pertama kali tiba di Tanah Jawa di wilayah Gresik, dan kemudian membangun Masjid Malik Ibrahim Pesucinan Leran.
Konon ia datang ke tempat ini setelah melihat ada pancaran cahaya yang jatuh di wilayah lereng Gunung Slamet ini.

4 komentar: